TRIBUNNEWS.COM - Fenomena 'suara sangkakala dari
langit' kerap meramaikan dunia maya dengan berbagai spekulasi dari
netizen yang penasaran akan asal muasal dan penjelasan lebih lanjut
mengenai suara misterius tersebut.
Selain suara yang dikatakan "seperti terompet" itu, fenomena suara
misterius lain yang pernah menggemparkan manusia di penjuru dunia adalah
fenomena 'The Hum' atau Gumaman.
Menurut LiveScience, 'The Hum' dikenal sebagai fenomena suara seperti ocehan-ocehan yang terdengar dengan jelas.
Suara tersebut juga muncul secara perlahan pada malam hari dan akan
terus terdengar. Itu sebabnya Gumaman ini sering disebut "mengerikan".
"Suara itu seperti penyiksaan; terkadang rasanya ingin berteriak
saja. Sulit untuk tidur karena ada suara denyutan melatarbelakanginya,"
ungkap satu pendengar Gumaman dari Inggris, Katie Jacques.
Gumaman dikatakan pernah terdengar di beberapa tempat, seperti Taos (Amerika Serikat), Bristol (Inggris), dan Largs (Skotlandia).
Seperti suara terompet misterius, asal muasal Gumaman pun menjadi
misteri tersendiri dan ilmuwan mulai mengusut penyebab di baliknya.
Dilaporkan bahwa sebenarnya fenomena pendengaran suara aneh sudah
terjadi sejak 1950-an. Masyarakat pada zaman itu diakui pernah
'dihantui' secara tiba-tiba oleh suara seperti gumaman berfrekuensi
rendah, berdenyut, atau bergemuruh.
Umumnya, Gumaman hanya dapat terdengar di dalam ruangan dan dinilai
terdengar lebih keras ketika malam hari ketimbang siang hari.
Laporan mengenai Gumaman juga banyak didapat dari penduduk pedesaan atau pinggiran kota.
Gumaman tidak hanya mengganggu tidur saat malam hari.
Para saksi yang mengalami pendengaran ini mengeluhkan beberapa dampak
fisik dari Gumaman, antara lain pusing, mual, mimisan, dan gangguan
tidur.
Sementara, beberapa ilmuwan yang melakukan investigasi mengenai
Gumaman mengaku bahwa fenomena tersebut adalah sungguhan, bukan sekedar
kehebohan publik dan dampak gangguan pendengaran.
Sama halnya dengan fenomena suara terompet misterius, Gumaman dihubungkan dengan berbagai teori asal muasal.
Termasuk di antaranya adalah suara dari peralatan industri, pipa gas
atau sumber listrik berkekuatan tinggi, aktivitas bumi, hingga kegiatan
militer.
Selain itu, ahli medis juga menyalahkan gangguan pendengaran tinnitus, atau salah persepsi keberadaan suara.
"Gumaman sudah menjadi misteri selama 40 tahun, jadi mungkin ini akan
tetap menjadi misteri dalam jangka waktu yang lebih lama lagi," ujar
Geoff Leventhall, seorang konsultan akustik dari Inggris, kepada BBC.(*)
0 komentar:
Post a Comment