Sunday, April 24, 2016

MORFOLOGI DAN ANATOMI CACING SUTRA

         



Cacing Sutra 

Cacing sutra merupakan cacing kecil seperti seukuran rambut dan berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm,dengan tubuh yang beruas-ruas dari 30-60 seegmen  dengan warna merah kecoklatan karena banyak mengandung haemoglobin .Tubifex membenamkan kepalanya ke dalam lumpur untuk mencari makan dan ekornya di sembulkan di permukaan dasar untuk bernafas.Kebiasaan cacing ini hidup dengan berkoloni di dalam air yang kaya akan oksigen dan kaya akan bahan organic.Di dalam tubuh cacing sutera terkandung kira-kira 57% protein dan 13% lemak,oleh karenanya cacing sutera banyak di gunakan sebagai pakan yang baik untuk bidang perikanan terutama ikan-ikan hias dan lele.Tubifex atau cacing sutera umumnya berada di dasar perairan tawar.Dan biasanya dapat di temukan pada dasar perairan yang mengalir dan banyak mengandung bahan organic.

Morfologi Cacing Sutra (Tubifex sp) 

Cacing sutra atau cacing rambut termasuk kedalam kelompok cacing–cacingan (Tubifex sp). Dalam ilmu taksonomi hewan, cacing sutra digolongkan kedalam kelompok Nematoda. Embel–embel sutra diberikan karena cacing ini memiliki tubuh yang lunak seperti halnya sutra. Sementara itu julukan cacing rambut diberikan lantaran bentuk tubuhnya yang panjang dan sangat halus tak bedanya seperti rambut.

Klasifikasi Cacing Sutera
Phylum : Annelida
Class : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida
Famili : Tubificidae
Genus : Tubifex
Spesies : Tubifex sp

Pada dasarnya Cacing sutra (Tubifex sp) tidak mempunyai insang dan bentuk tubuh yang kecil dan tipis. Karena bentuk tubuhnya kecil dan tipis, pertukaran oksigen dan karbondioksida sering terjadi pada permukaan tubuhnya yang banyak mengandung pembuluh darah. Kebanyakan Tubifex membuat tabung pada lumpur di dasar perairan, di mana bagian akhir posterior tubuhnya menonjol keluar dari tabung bergerak bolak-balik sambil melambai-lambai secara aktif di dalam air, sehingga terjadi sirkulasi air dan cacing akan memperoleh oksigen melalui permukaan tubuhnya. Getaran pada bagian posterior tubuh dari Tubifex dapat membantu fungsi pernafasan.

Anatomi cacing sutra
Cacing sutra dapat hidup pada kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman sekitar 0 – 4 cm. Yang perlu Anda ingat, peranan air dalam budidaya cacing sutra sangatlah penting guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Berikut ini kami sampaikan beberapa ciri khusus air yang bagus untuk digunakan sebagai tempat hidup cacing.
1.     Memiliki pH sekitar 5.5 – 8.0
2.     Pastikan suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25 – 280 C
3.     Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm
4.     Kebutuhan akan jumlah debit air tidak terlalu besar, mengingat ukaran cacing sutra sangat kecil.
Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit, yang perkembang biakannya melalui telur dengan proses pembuahan secara eksternal. Telur-telur yang dibuahi oleh pejantan lambat laun akan mengalami pembelahan menjadi dua sebelum akhirnya menetas.

Perkebangbiakan  cacing sutra
Persiapan Pembibitan
Anda bisa menemukan bibit cacing sutra di toko ikan hias, atau bisa juga langsung mendapatkannya di alam bebas dengan cacatan harus dikarantina terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari bakteri patogen. Langkah-langkah karantina yaitu cacing dialiri air bersih selama 2-3 hari dengan debit air yang kecil dengan kandungan oksigen cukup. Langkah ini dilakukan untuk menghindari resiko bakteri patogen dan menjaga kesehatan cacing sebelum siap untuk dibudidayakan.
Persiapan Media Tumbuh
Budidaya cacing sutra dengan media nampan sebetulnya sudah bukan hal baru,mengingat cara ini sudah dilakukan semenjak awal tahun 2013, namun baru populer di masa sekarang. Budidaya ini menggunakan sistem SCRS (Semi Closed Resirculating System). Sistem ini meruapakan metode pengolahan dan penggunaan kembali air yang dipakai pada proses budidaya cacing sutra. Pengisian air baru dilakukan ketika air dalam nampan mengalami penyusutan akibat penguapan atau evaporasi.
Budidaya cacing sutra menggunakan nampan memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
1. Lebih hemat dalam pemakaian air
Air yang telah melalui susunan media pada media nampan ditampung pada wadah yang ada di bagian bawah rak dan selanjutnya dialirkan kembali ke media nampan yang paling atas dengan memakai pompa air atau dab.
2. Menghemat dalam Pemakaian Probiotik dan jenis Obat-obatan yang lain.
Probiotik dan obat-obatan yang telah dicampurkan pada media tumbuh atau substrat budidaya cacing sutra yang ikut kebawa arus air tidak langsung terbuang dengan percuma ke perairan luar. Probiotik yang ikut tertampung di suatu wadah bagian bawah wadah rak bersama air dapat dipakai kembali dengan cara mengalirkan ke media yang terletak di paling atas dengan bantuan pompa air atau dab.
3. Tidak membutuhkan lahan yang luas, karena hanya menggunakan nampan yang tersusun secara vertikal. Anda pun dapat melakukannya sendiri di rumah, cukup simpel dan praktis dibanding jenis budidaya yang lain.
Agar kapasitas produksi cacing sutra menggunakan nampan bisa maksimal, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal sebagai berikut,
1. Pilihlah nampan yang awet dan tahan pecah, sehingga bibit yang sudah ada di media tidak harus mengulang sedari awal budidaya yang pada umumnya membutuhkan waktu sekitar 50 – 57 hari mulai dari proses awal hingga sampai panen.
2. Gunakan material rangka penyangga nampan yang kuat, yang tahan terhadap cuaca untuk mencegah rapuh atau roboh.
3. Aturlah jumlah nampan sebanyak mungkin, dengan tetap mempertimbangkan kekuatan rangka
4. Semakin banyak rak susunan nampan, tentunya semakin tinggi jumlah produksi cacing sutra.
Media tumbuh bisa dilakukan dengan membuat kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm. Atau wadah budidaya dapat dibuat dari bahan terpal.

Manfaat cacing sutra
Manfaat cacing sutra umumnya digunakan sebagai pakan ikan dalam proses pembibitan (untuk anak ikan yang baru netas), karena ukuran cacing sutra sangat pas untuk bukaan mulut anak ikan. Untuk budidaya cacing sutra sendiri tergolong susah, soalnya harus dikembangbiakan pada kolam dangkal dengan debit air yang harus terus bergerak continue.
Terlalu banyak untuk menyebutkan manfaat cacing sutera untuk pakan alami di usaha peternakan dan perikanan. Cacing Sutera banyak digunakan sebagai pakan alami yang bermutu tinggi, diantaranya untuk pakan budidaya pembesaran ikan air tawar, seperti pakan untuk budidaya belut, pakan alami bagi yang budidaya lele, pakan buat budidaya ikan cupang, pakan budidaya udang (lobster), pakan alami budidaya gurame, dan pakan-pakan budidaya pemijahan ikan-ikan air tawar lainnya.


TUGAS BIOLOGI












 









SMAN     1  KAYANGAN
NAMA   KELOMPOK

Di  susun  oleh :


v    MERIL  HIJRAH
v    MATHORI   ABDUL AZIS
v    MARWAN     HADI  
v    MIA     KURNIA

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com