Friday, May 22, 2015

Tentara Di Kupang Tak Akui Jokowi Sebagai Presiden

Tentara Di Kupang Tak Akui Jokowi Sebagai Presiden
Suara.com - Tim Intel Korem 161/Wirasakti Kupang Nusa Tenggara Timur, berhasil menangkap sekelompok tentara gadungan yang menamakan diri mereka Badan Kehormatan Negara Republik Indonesia (BKNRI) yang hanya mengakui Jenderal Besar LM Syahrial sebagai presiden sekaligus pimpinan tertinggi di Indonesia.

Kepala Staf Korem (Kasrem) 161/Wirasakti Kupang, Kol Inf Adrianus SA Nugroho dalam jumpa pers di Markas Besar Korem Kupang, di Kupang, Rabu (20/5/2015), menganggap bahwa sekelompok tentara gadungan tersebut telah melakukan penipuan berupa doktrin-doktrin yang menyesatkan yang dipimpin langsung oleh seorang pria berpangkat Mayor Jenderal TNI Polisi Demsies Netana.
"Dia adalah pimpinan dan melupakan Joko Widodo sebagai Presiden Kita," katanya.
Adrianus mengatakan, pihaknya telah menginterogasi ketua badan kehormatan tersebut dan dari pengakuannya diketahui bahwa memiliki tugas yang besar yakni berkuasa atas pemerintahan provinsi NTT.
"Ini artinya bahwa orang yang menamakan dirinya Mayjen tersebut adalah pemegang kekuasaan untuk pemerintahan Provinsi NTT, baik sebagai Gubernur, Pangdam NTT, Danlantamal, Serta Kapolda NTT," ujarnya.
Di samping itu, lembaga ini juga mempunyai andil sebagai Ketua Kehormatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan mengaku markas utama badan tersebut berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Adrianus menambahkan, dalam penangkapan tersebut, selain ketuanya, ada beberapa orang anggotanya yang berjumlah sembilan orang yang kebanyakan berasal dari Ambon, serta Sulawesi Tengah.
Selain itu, Korem 161/Wirasakti juga berhasil menyita sejumlah barang bukti, berupa surat-surat resmi dari badan tersebut, ID khusus bagi anggota-anggotanya dan bertuliskan hukuman mati bagi mereka yang menyalahgunakan ID tersebut.
Di samping itu, ada juga sebuah mobil operasional yang dimiliki oleh kelompok tersebut serta baju resmi milik ketua badan itu yang berbintang dua, serta atribut-atribut layaknya seorang tentara asli.

Dia menambahkan bagi mereka yang ingin bergabung harus membayar sejumlah uang dan ditransfeer ke rekening badan tersebut dan langsung diangkat dengan pangkat yang tinggi.

"Mereka yang direkrut tersebut menurut pengakuan dari Damsies, harus mentransferkan sejumlah uang dengan jumlah Rp25 Juta ke rekening badan kehormatan tersebut dan langsung diangkat dengan pangkat Briptu. Ini merupakan penipuan sehingga masyarakat perlu waspada," katanya.

Keberhasilan tim Intel dalam membongkar badan tersebut, berkat bantuan dari masyarakat Sikumana yang mencurigai adanya sekelompok orang yang membawa serta menyebarkan surat yang berjudul "Pengumuman Negara Republik Indonesia".

"Secepatnya kita cegah badan tersebut, agar tidak merisaukan serta tidak menyebarkan doktrin-doktrin yang menyesatkan masyarakat NTT," ujarnya.

Selanjutnya sekelompok orang tersebut langsung diserahkan kepada Kepolisian Daerah NTT untuk selanjutnya diperiksa. (Antara)

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com